Sering kita jumpai di masyarakat modern ini, pasangan suami istri memutuskan untuk menjalani hubungan jarak jauh. Alasan utama karena pasangan harus menjalani long distance relationship atau LDR karena tuntutan pekerjaan. Terlebih pada beberapa pasangan menjalankan tali pernikahan untuk mengikat mereka satu sama lain agar tidak terlalu lama dalam hubungan dikarenakan oleh pekerjaannya yang beresiko.
Psikolog Fini Rahmatika, M.Psi, lulusan Universitas Surabaya, menurutnya banyak yang harus dilakukan agar pernikahan jarak jauh dapat berjalan seimbang hingga mencapai suatu keselarasan. Yakni kondisi saat kedua pasangan merasa nyaman, percaya, bahagia dan sehat lahir batin dengan keadaan tersebut. Pasalnya di awal pernikahan pasti terasa berat dan mungkin akan kaget dengan situasi yang tidak biasa tersebut. Seseorang telah memiliki keselarasan yang baik yaitu mampu merealisasikan potensi dirinya secara terus menerus, dapat menerima apa adanya, sanggup membentuk hubungan yang hangat dengan orang lain, memiliki kemandirian terhadapan tekanan sosial, memiliki arti diri serta mampu mengontrol lingkungan eksternalnya.
Pertama, Manfaatkan Teknologi
Saat ini teknologi sudah canggih dan banyak aplikasi di gadget yang mendukung hubungan jarak jauh seperti video call. Dimanapun anda berada meski berbeda negara, berbeda benua bahkan berbeda pulau, Anda dan pasangan masih dapat menjalankan komunikasi dan keharmonisan. Saat anda sedang bercengkramah alangkah baiknya membahas hal-hal positif saja. Seperti membahas kenangan kenangan indah waktu bersama pasangan atau menceritakan perkembangan anak. Hal itu akan membangkitkan rasa cinta dan perhatian terhadapan pasangan satu sama lain.
Kedua, Bertemu
Hal utama yang penting dalam suatu hubungan khususnya saat LDR adalah rasa kepercayaan terhadap pasangan. Jika sudah saling percaya satu sama lain dan ikhlas menjalankannya, maka masing-masing pasangan paham, meski akan susah memiliki waktu bertemu.
Ketiga, Tentukan Kapan LDR Berakhir
Jangan terlalu lama menjalani hubungan jarak jauh hal itu akan membuat pernikahan menjadi ‘dingin’. Meski kerap melakukan komunikasi jarak jauh dengan bantuan teknologi tetap saja LDR sebaiknya ditentukan batas waktunya.
Keempat, Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Saat mengikat tali perjanjian sehidup semati satu sama lain, di depan altar dan juga di depan jemaat. Maka pada saat bersamaan kita juga berjanji di depan Allah Tuhan. Matius 19:6b “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Hal ini yang akan membuat kita dan pasangan semakin kuat meski terpisah jarak. Percayakan dengan terus berdoa kepada Tuhan, minta kepada-Nya agar seluruh anggota keluarga diselamatkan dari malapetaka, fitnah-fitnah dan bebas gangguan dari pihak manapun.
Pernikahan menyatukan dua kepala menjadi satu. Semuanya harus dijalankan dengan komitmen. Salah satunya dengan saling percaya, menerima dan menghargai satu sama lain. Kemudian serahkan hubungan kita hanya didalam tangan Tuhan Yesus Kristus.
Sumber : Keluarga.com/Jawaban.com/MegaPermata